Birokrat Mestinya Pertimbangkan Nasib Pedagang Kecil

Keberadaan pengusaha kecil yang mencari nafkah di dalam kampus, juga patut dipertimbangkan. Di antara mereka, ada yang telah menggeluti usahanya hingga belasan tahun. Saat ini, mereka harus menyetor sewa lapaknya kepada pihak kampus, dengan jumlah biaya dinilai cukup mahal. Lalu, siapa penentu kebijakan? yang menetapkan harga sewa lapak/kios dan mengarahkan penyetorannya ke pihak mana? Sewa lapak awalnya dikelola Koperasi Mahasiswa. Namun terjadi perpindahan tangan dari Kopma, Rekening Koperasi Pegawai Negeri, hingga Bagian Layanan Umum Universitas.
Uang sewa lapak cukup beragam. Namun, pada awal tahun 2010, harga kontrak lapak pedagang di Kampus UIN Alauddin Makassar naik 100%. Seorang pedagang mengeluhkan tidak adanya pemberitahuan tentang kenaikan harga kontrakan pada pertemuan yang diadakan beberapa bulan lalu dari pihak kampus. Yang ada hanyalah penagihan uang sewa bagi yang belum melunasi kontrakan tahun 2009. Pertemuan itu juga tidak dihadiri oleh seluruh pemilik lapak. Hanya beberapa saja.
Yang paling ditakutkan oleh para pengusaha kecil itu, bila kelak terjadi perpindahan mahasiswa dari kampus I ke kampus II. Tentu semua aktifitas kampus akan dipindahkan ke kampus II, dan mereka juga harus pindah dengan menyewa kios-kios/lapak yang disediakan di sana. Uang sewa yang lebih mahal menjadi pertimbangan untuk melanjutkan usaha. Kalau sewa lapak yang dibangun sendiri saat ini harganya 800ribu perbulan, (9,6juta pertahun), bagaimana dengan harga tempat yang rencananya disediakan nanti? “ Uang 800 ribu saja saya sudah pikir-pikir, belum gaji karyawan,” tutur salah seorang pedagang, saat ditemui Kru Washilah di lapaknya, Rabu siang 19 Mei 2010. “Saya sudah minta keringanan, tapi nda’ dikasih. Apalagi sewanya beda-beda, dihitung dari segi mana saya juga nda’tahu. Bisa-bisa saya gulung tikar,” Tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari birokrat kampus mengenai kemahalan biaya lapak tersebut. Pada Kamis, 20 Mei lalu, kru washilah mencoba menemui Kepala Bagian Umum di ruangannya, namun yang bersangkutan sedang sibuk. Ada rapat penting, ujarnya. (washilah/hayluz)
Post a Comment