Headline

Tolak TDL, BEM Universitas Audiens Dengan Legislatif

Sejumlah mahasiswa, yang terhimpun dari berbagai organisasi mahasiswa Intra kampus melakukan audiens dengan anggota legislatif, terkait dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), kamis 15 juli lalu. 

Mereka antara lain perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Alauddin, UNM, STIMIK Dipanegara, UNCOK, Universitas 45, UMI, Unismuh, YPUP, STIEM Bonyaya. Anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Golkar, Aji Pajundan, dalam diskusi tersebut mengatakan, jauh sebelumnya persoalan kenaikan TDL sudah disampaikan kepada pemerintah pusat. Ia menambahkan, bahwa dirinya, bersama beberapa anggota dewan lainnya ikut mendukung aspirasi mahasiswa yang menolak kebijakan pemerintah tersebut. Menurutnya, kenaikan TDL bagi pengguna listrik di atas 900 wat, akan berimplikasi pada meningkatnya angka PHK di berbagai industri. ”Efeknya bisa ke pengusaha, yang berdampak pelik,” ungkapnya. Jika biaya listrik mahal, dan itu membuat pengusaha rugi, tentu salah satu langkah yang diambil adalah mengurangi pekerja. Aji Pajundan menyesalkan tindakan pemerintah pusat yang memberi kebijakan, tanpa mengkomunikasikan kebijakan tersebut kepada pemerintah daerah, dan legislatif. Namun menurutnya, kebijakan tersebut sebenarnya masih lebih baik, bila dibandingkan pemerintah menswastakan PLN. Jika pemerintah menswastakan PLN (lepas tangan), maka biayanya tentu semakin meningkat, karena PLN akan semena-mena menaikkan tarifnya, tanpa ada kontrol pemerintah.
Selain Aji Pajundan, legislator lain yang juga hadir adalah Buhari Kahar Muzakkar, dari Fraksi Partai PAN. Buhari menjelaskan jika kenaikan TDL sebetulnya kebijakan pemerintah pusat, dan sudah diputuskan. Namun Ia menambahkan, bahwa aspirasi mahasiswa tersebut akan di-phats, untuk menjadi salah satu bahan yang akan diajukan ke pemerintah pusat.
Diskusi mahasiswa dengan anggota DPR tersebut dilaksanakan di ruang Lobi Kantor DPR Sulsel di jalan Urip Sumoharjo. Aji Pajundan dan Buhari bersedia menerima dan melakukan audiens setelah mahasiswa menggelar orasi di depan kantornya. Sebelumnya, mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan kantor PLN Sulselrabar, di jalan Hertasning. Mereka bersikeras menemui General Manager PLN Sulselrabar, dan melakukan audiens. Namun, usaha tersebut gagal, karena yang bersangkutan sedang di luar kota. (abie)

Post a Comment