Menunggu Realisasi Biaya Praktikum di FDK
Kuliah telah dimulai sebulan lebih. Namun mahasiswa di beberapa Jurusan FDK (Fakultas Dakwah dan Komunikasi) masih belum melakukan praktikum mata kuliah. Padahal, mereka telah membayar sebesar Rp.200.000 untuk itu.
Sesuai hasil Rapat Pimpinan (Rapim) pada 27 Januari lalu, setiap mahasiswa di beberapa Jurusan tertentu dikenakan tambahan biaya praktikum untuk semester ini. Besaran biaya tersebut beragam, tergantung jurusannya. Jenis praktikumnya juga berbeda, tergantung tingkat semesternya. Di FDK misalnya. Fakultas ini mengenakan biaya Rp.200.000 untuk semua jurusan, semester satu sampai tujuh. Menurut Pembantu Dekan Bidang Akademik FDK, Drs. Arifuddin Tike, M.Sos.I, biaya praktikum dikenakan berdasarkan permintaan masing-masing Jurusan, untuk melakukan praktikum, termasuk biayanya. Yang membedakan Dakwah dengan Fakultas lain adalah, Dakwah memberlakukan praktikum untuk kompetensi mata kuliah, khusus di semester 5. “Setiap semester ganjil, dari semester satu sampai tujuh itu ada praktikumnya. Mahasiswa semester satu, praktikumnya adalah Qiraah atau baca tulis AlQur’an. Semester tiga, ada praktek dakwah. Semester lima, praktikumnya sesuai dengan kompetensi jurusan masing masing. Sedangkan semester tujuh, biaya praktikum diarahkan ke PPL,” ungkap Arifuddin, saat ditemui washilah di ruangannya (21/10).
FDK merupakan salah satu Fakultas yang menaikkan biaya kuliahnya mulai semester ini. Dari biaya SPP yang jumlahnya 400 ribu tersebut, ditambah praktikum sebesar 200 ribu, menjadi 600 ribu. Angka ini cukup tinggi, karena naik sampai 50 persen. Maka untuk membalasnya, realisasi biaya praktikum harus terlaksana. Namun, beberapa Mahasiswa FDK mengaku belum merasakan biaya praktikum tersebut. Sebut saja mala (samaran). Mahasiswa Jurnalistik semester lima ini mengatakan, “Kami belum melakukan praktek yang sesuai dengan kompetensi jurusan kami. Katanya ada kunjungan ke media-media, praktek peliputan berita, tapi belum ada,” ungkapnya. Hal yang sama juga dirasakan mahasiswa jurusan lain. Di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Semester 3, seorang mahasiswi yang enggan disebutkan namanya berkomentar, “belum pernah ada praktek dakwah. Selama ini kami cuma kuliah di ruangan,” ketusnya.
Di antara jurusan-jurusan di Dakwah, Kesos (Kesejahteraan Sosial) adalah Jurusan yang paling rutin melakukan praktikum kompetensi Jurusan. Sahir, Mahasiswa Kesejahteraan semester lima mengatakan, “kita selalu melakukan praktikum setiap hari selasa. Kita pernah melakukan bakti sosial ke panti asuhan dan selainnya,” ungkapnya. (Tim)
Sesuai hasil Rapat Pimpinan (Rapim) pada 27 Januari lalu, setiap mahasiswa di beberapa Jurusan tertentu dikenakan tambahan biaya praktikum untuk semester ini. Besaran biaya tersebut beragam, tergantung jurusannya. Jenis praktikumnya juga berbeda, tergantung tingkat semesternya. Di FDK misalnya. Fakultas ini mengenakan biaya Rp.200.000 untuk semua jurusan, semester satu sampai tujuh. Menurut Pembantu Dekan Bidang Akademik FDK, Drs. Arifuddin Tike, M.Sos.I, biaya praktikum dikenakan berdasarkan permintaan masing-masing Jurusan, untuk melakukan praktikum, termasuk biayanya. Yang membedakan Dakwah dengan Fakultas lain adalah, Dakwah memberlakukan praktikum untuk kompetensi mata kuliah, khusus di semester 5. “Setiap semester ganjil, dari semester satu sampai tujuh itu ada praktikumnya. Mahasiswa semester satu, praktikumnya adalah Qiraah atau baca tulis AlQur’an. Semester tiga, ada praktek dakwah. Semester lima, praktikumnya sesuai dengan kompetensi jurusan masing masing. Sedangkan semester tujuh, biaya praktikum diarahkan ke PPL,” ungkap Arifuddin, saat ditemui washilah di ruangannya (21/10).
FDK merupakan salah satu Fakultas yang menaikkan biaya kuliahnya mulai semester ini. Dari biaya SPP yang jumlahnya 400 ribu tersebut, ditambah praktikum sebesar 200 ribu, menjadi 600 ribu. Angka ini cukup tinggi, karena naik sampai 50 persen. Maka untuk membalasnya, realisasi biaya praktikum harus terlaksana. Namun, beberapa Mahasiswa FDK mengaku belum merasakan biaya praktikum tersebut. Sebut saja mala (samaran). Mahasiswa Jurnalistik semester lima ini mengatakan, “Kami belum melakukan praktek yang sesuai dengan kompetensi jurusan kami. Katanya ada kunjungan ke media-media, praktek peliputan berita, tapi belum ada,” ungkapnya. Hal yang sama juga dirasakan mahasiswa jurusan lain. Di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Semester 3, seorang mahasiswi yang enggan disebutkan namanya berkomentar, “belum pernah ada praktek dakwah. Selama ini kami cuma kuliah di ruangan,” ketusnya.
Di antara jurusan-jurusan di Dakwah, Kesos (Kesejahteraan Sosial) adalah Jurusan yang paling rutin melakukan praktikum kompetensi Jurusan. Sahir, Mahasiswa Kesejahteraan semester lima mengatakan, “kita selalu melakukan praktikum setiap hari selasa. Kita pernah melakukan bakti sosial ke panti asuhan dan selainnya,” ungkapnya. (Tim)
Post a Comment