Headline

MAHASISWA BINGUNG DENGAN SISTEM KREDIT EXTRA/KO-KURIKULER

Baru-baru ini sebagian Fakultas yang ada di UIN Alauddin Makassar, membagikan Buku Petunjuk Pelaksanaan sistem kredit extra/ko-kurikuler edisi revisi untuk Mahasiswa baru dan lama. Sebagian Fakultas memberikan buku tersebut kepada Mahasiswa secara gratis. Mahasiswa mengaku, meskipun mereka telah memiliki buku petunjuk mereka masih kesulitan untuk memahami sistem tersebut. Mahasiswa baru maupun yang sudah lama mengalami kebingungan dalam memahami penggunaan buku petunjuk tersebut. “Buku petunjuk dengan Cetak ulang tersebut, memiliki banyak perbedaan dari buku sebelumnya”ujar Mahasiswa jurusan Biologi sains semester 4. Kebijakan Universitas yang baru tentang sistem kredit extra/ko-kurikuler keluar bersamaan dengan SK Rektor Nomor 295.A Tgl.17 Desember 2010 tentang SK Panitia Penerbitan buku Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Extra/Ko-Kurikuler. Kebijakan sistem kredit ada untuk maksud menghargai tiap kegiatan Mahasiswa dengan cara memberi nilai atau SKS tiap kegiatan di luar kurikulum biasanya. Sebagaimana tema “Universitas yang Tercerahkan (enlightened university)"dalam konteks ini, bermakna sebuah kampus di mana para warganya sadar jika seluru tradisi akademik niscaya berdasarka n pada nilai-nilai moral, spiritual, intelektual dan sosial. Tempat inilah yang dijadikan pondasi peradaban islam modern. Dengan demikian, pencerahan yang ingin dibangun dalam kampus meliputi “Pencerahan moral, spiritual, intelektual dan sosial”. Dengan kata lain, kampus yang tercerahkan ingin membangun dan mengembangkan suatu landasan komprehensif bagi rekonstruksi pereadaban muslim, serta mengembangkan karakter mandiri.

Untuk maksud tersebut, dipandang perlu untuk memadukan kegiatan kurikuler Mahasiswa sebagai unsur utama formal dengan kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan extra kurikuler sebagai unsur pelengkap dan penunjang yang didukung oleh perangkat lunak dalam bentuk Satuan Angka Kredit Ko-Kurikuler. Menurut Prof.Dr.H. Azhar Arzyad,M.A Keterpaduan antara kegiatan kurikuler dan kegiatan ko-kurikuler perlu di bina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga memiliki nilai signifikansi yang jelas dan tinggi dalam menentukan kualitas kesarjanaan dan keberhasilan pendidikan di UIN Alauddin Makassar. Tapi masih jadi pertanyaan besar dari sebagian pihak, akankah harapan dibentuknya sistem ini betul-betul terwujud. Jangan sampai sistem ini hanya mendorong mahasiswa untuk sekedar mencapai target yang di tentukan yaitu 100 angka kredit untuk program S1 dan 75 untuk D3 saja. Harapkan sebenarnya adalah terbentuknya Mahasiswa yang bisa betul-betul memanfaatkjan dan mendapat pengetahuan dan pengalaman dari tiap kegiatan yang telah diikuti dan menjadi sarjana yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya serta dapat menjadi khalifah yang baik di dunia. (mita)

Post a Comment