Keefektifan PIKIH dipertanyakan
Program PIKIH memang sudah dimulai sejak semester ganjil yang lalu dan masih berlangsung hingga saat ini, yang menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa baru di UIN Alauddin, Samata, Gowa. Program yang berlangsung 2 semester tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa terutama mata pelajaran bahasa seperti bahasa inggris, bahasa arab, dan juga pelajaran tambahan lainnya seperti seni menggunakan bahasa itu sendiri atau lebih dikenal dengan sebutan retorika. Tujuan menambah pengetahuan mahasiswa diluar kelas reguler memang patut diapresiasi. Namun pertanyaannya kemudian adalah apakah tujuan ini mampu diaplikasikan seefektif dan seefesien mungkin dengan segala kekurangannya akan ditemukan jawabannya, pada apa yang sedang berlangsung saat ini.
Namun sayangnya,sebagian mahasiswa justru mengakui bahwa pikih sejauh ini berjalan tidak efektif, selain waktu yang digunakan cukup terbatas hal lain yang sering dikeluhkan mahasiswah adalah pembimbing/pengajar yang kurang atraktif sehingga mahasiswa menjadi jenuh dan malas ikut pikih. Dan juga materi yang disampaikan justru membuat mahasiswa menjadi bingung sendiri dan membuat mereka tidak paham akan materi tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi bahan pertanyaan , bahwa apakah hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahunnya atau baru tahun ini, yang kemudian dibiarkan begitu saja tanpa ada perubahan? Yang justru,harus diakui kerugian terbesar imbasnya kemahasiswa itu sendiri, atau justru pembimbing hanyalah bermasa bodoh dalam hal ini.
Sebentar lagi pikih untuk tahun ajaran priode tahun 2010/2011 akan berakhir, tentu semua pihak berharap bahwa proses pikih yang ada justru mampu membawa perubahan dari tahun ketahun demi kemajuan akademik Universitas sendiri, dan berharap program pikih yang akan datang lebih baik dari tahun ini, semoga.(Rahma)
Post a Comment